chapter 24
Love whisper
Yuna barusan mendengar jelas apa yang dikatakan jungkook, dia mengatakan ingin menantangnya lewat ujian, tapi dengan malasnya ia menjawab
"Aku menolaknya"
Setelah mengucapkan itu yuna berbalik ingin melangkahkan kakinya..
"Kau takut choi yuna, ck dasar pengecut"
kata-kata jungkook membuat hati yuna memanas, yuna membalikan badannya ia pun menatap tajam jungkook
"Aku tidak pengecut, aku tidak begitu tertarik dengan tantanganmu, lebih baik kau cari orang lain dan tidak untukku"
yuna berbicara dengan pelan sedikit tajam,bahkan ia sempat meremehkan jungkook
"Ahh jadi kau takut sebenarnya"ucapan jungkook meremehkan yuna yang notebe yuna adalah peringkat 1 di tingkat akhir ini
Teman-temannya jungkook menyasikan perang dingin antar yuna dan jungkook , dan teman-temannya yuna pun ingin sekali menghentikan jungkook, karna itu bisa membuat masalah bagi jungkook sendiri
"Sebaiknya kau hentikan saja tantangan konyol mu itu, jika tidak kau dalam masalah.. Ini peringatan" ucap yerin menghentikan jungkook sebelum yuna bakal marah dan menerimanya
Semua teman-temannya jungkook dan termasuk jungkook menatap heran yerin
"Kenapa, aku hanya menantangnya saja... Oh apa dia benar-benar takut.." ucap jungkook dengan mimik wajah meremehkan yuna
Terpancing emosi itu yang dirasakan yuna tapi dengan tenang ia menahannya, yuna ia sekali ingin pergi tapi jika pergi jungkook pasti menyebutnya pengecut, jadi ia memutuskan mendengarkan dan menjawab se bisa mungkin
"Kau yakin dengan permainan mu itu, takutnya saja kau termakan dengan permainan mu sendiri" bukan yerin tapi melainkan sinb yang menyahut
"Sepertinya kalian mengetahui sesuatu.."tatapan taehyung mengintrogasi semua teman-teman yuna
"Mmmmm, bagaimana aku menjelaskannya"gumam yerin berpikir, tanpa sepengetahuan taehyung mendengar gumam yerin dengan bertanya
"Mwo.., menjelaskan apa.."tanya taehyung dengan tatapan bingung
Sowon,eunha,sinb dan umji melirik yerin dengan mata sudah membulat,bahkan yerin menatapnya membalas cengiran paksa dalam hati ia berkata "mianhae.." sahabatnya pun mendengus pasrah
"lebih baik kau saja yang ceritakan yerin~ya"ucap sowon yang sedang memijit pelipisnya
Lagi-lagi mereka memandang bingung apa yang sedang dibicarakan para gadis ini,
Saat itu yerin hendak membuka suara dan mulutnya pun sudah terbuka tapi gara-gara yuna niatnya bethenti
"Aku menerimanya"ucap yuna dingin dan jangan lupa dengan tatapan tajamnya,
"Ya, aku menerimanya, bukankah itu maumu, jika aku menolaknya pun, kau tetap saja akan memaksa ku untuk menerimanya. Jadi percuma saja aku menolak.."kata yuna dengan seringan meremehkan jungkook, jungkook menyadari seringan tersebut hanya mengeluarkan smirknya
"Permainan akan di mulai"
"Pernerimaan lah yang harus terdengar di telinga JEON JUNGKOOK, bukan penolakan. Aku sangat membencinya"ucap jungkook dengan penekanan di namanya dengan angkuh, membuat yuna benci mendengarnya
Yuna tersenyum miring "ck, kurasa kau tidak perlu bersikap lebih, itu sangat aneh di mataku"ucapan sinis yuna tidak main, bahkan jungkook pun sudah mengepalkan tanganya dengan sendirinya berkecampung emosi. Yuna melihatnya pun tersenyum kemenangan
"Ahh apa ada inbalannya dari yang KALAH dan sipemenang eoh, tidak asik jika tidak ada hadiah bukan" kata kalah yuna menatapnya ke jungkook dengan mata mendeliknya.
Jungkook pun tidak mau kalah juga dari yuna ia pun harus membalasnya dengan kejutan.. Ia pun tersenyum iblis
"Tentu saja. Pemenang akan meminta sesuatu dari sikalah dan yang KALAH harus menuruti semua yang dimau pemenang, bukan begitu choi yuna~shi" jungkook tersenyum dihadapan yuna dengan nada meremehkan lagi jungkook hanya membalas apa yang barusan yuna katakan saja
Yuna mengumpat dalam hati tentang jungkook, ia pun menatap jungkook dan menujukan senyum paksaan" hmm baiklah, kurasa tidak ada di bicarakan lagi bukan, ini sudah cukup. Semoga berhasil"ucap yuna menujukan ekspersi menjengkelkan bagi jungkook dan yuna melihat sendiri.
Yuna ingin segera berbalik pergi tapi ia tiba-tiba berbalik kembali membuat jungkook menautkan satu alisnya
"Ahh matta, aku lupa memberitahu "ucap yuna memberi jeda, sedangkan jungkook mengerut menunggu apa yang di bicarakan yuna
"Syaratnya adalah, dalam seminggu kedepan tidak ada pembicaraan di antara kita berdua anggap kita tidak saling kenal. Jika itu dilanggar dia di anggap kalah sebelum memulainya, ku harap kau tidak bermain curang tuan jeon"
yuna langsung melesat pergi dari kantin itu sedangkan sahabatnya menyeru ia tidak peduli, ia melangkah dengan hati penuh kemenangan ia tidak sabar menunggu seminggu lagi.
"Ck. Tidak akan ku biarkan ia menang nanti"batin yuna tekad
Kembali ke jungkook ia masih setia memandang punggung yuna pergi dari hadapannya ia cukup kesal berbicara dengan yuna. tidak ia sangka sifat asli yuna keluar ia bahkan harus berhati-hati dengan yuna jika tidak ia bakal di permalukan oleh yuna
,mata jungkook yang tajam pun terus memastikan yuna tidak ada lagi di kantin ini hingga ia pun beranjak pergi dari meja itu meninggalkan teman-temanya.
Ia berjalan dengan aura dingin dan memperlihatkan mata tajam miliknya, walaupun begitu bagi siswi disini ia terlihat tampan dan mempesona.
"Kita lihat saja nanti choi yuna"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seminggu pun telah berlalu dimana semua siswa di sekolah ini sedang mempersiapkan ujian matematika yang akan dimulai hari ini. Ujian ini bukan sebarang ujian,semua siswa harus bersaing dengan kelas lain jika ingin mendapat peringkat pertama. Sejauh ini peringkat pertama masih diduduki choi yuna,remaja yang berhasil mengalahkan ratusan lebih teman angkatan nya. Tapi kita tidak tau apa hari ini dia berhasil lagi mempertahankan peringkatnya.
Yuna Pov
Sekarang aku tengah pergi menuju kelas ku sebelum bel nanti berbunyi. Saat aku berjalan siswa2 terus saja melihatku dengan tatapan mengagumi apa karena hari ini ada ujian dan mereka mengira aku lagi yang akan menduduki peringkat pertama, mungkin seperti itu aku pun tau karena hari ini saingan ku adalah Jungkook. Dia yang membawa ku dalam masalah ini.
"Huuft" aku mengelaf napas malas. Entahlah kenapa aku begitu lelah mungkin ini efek terlalu memaksakan diri
"yuna~shi"
Aku berhenti sejenak,sepertinya ada yang menyeruku. Aku pun berbalik dan seseorang tengah berjalan ke arah ku. Aku mengenalnya.
"hallo yuna~shi" dia kim nami dia sekelas dengan sowon eonni
"eoh hai. Lama tidak berjumpa dengan mu"sapaku dengan baik. walaupun aku terkenal dinginnya tapi jika orang itu baik terhadapku aku akan begitu juga terhadap nya.
"benar aku sudah lama tidak melihatmu yuna~shi"
"yak. Jangan menyebutku yuna~shi. Itu terlalu aneh bagiku. Panggil saja yuna seperti biasa"
"baiklah. Eoh dimana teman-temanmu biasanya kalian selalu bersama."tanyanya melihat kanan kiriku
"mungkin mereka sudah duluan dikelas. Dan sekarang tengah sibuk belajar. Ya begitulah mereka jika sudah dalam darurat seperti ini maksudnya ujian" saat aku bilang seperti itu, nami terlihat ketawa.
"ohh aku dengar-dengar kau sedang dekat dengan seseorang. Apa itu benar." aku terkejut dengan ucapan nami
"siapa yang memberitahumu"tanyaku penasaran siapa yang memberitakan hal konyol seperti ini
"siswa2 disini tengah membicarakan mu. Dan kata mereka namanya j,ju,,Jungkook kalo tidak salah. Kau tidak tau" lagi-lagi aku terkejut,jungkook aku. Aishh dasar menyebalkan.
"tidak.. Ahh Itu tidak benar" ucapku menggeleng.dan memberitahu jika itu tidak benar
"eoh nami. Mian aku harus kekelas ku" ucapku sedikit cepat dan nami masih disana sepertinya ia bingung dengan sikap ku tadi.
Ck. Siapa yang memberitakan hal tidak benar seperti ini. Dan apa tadi. Aku dia. maksudnya Jungkook dekat. Aku harus mencari tau ini.
Aku sampai harus berlari menuju kelas. Waktu sebenarnya masih cukup lama untuk berbunyi. Tapi gara-gara ucapan nami barusan.membuatku harus bertemu mereka tidak lain sahabatku aku berpikir jika ini ulah mereka.
"awas saja jika bertemu,akan~"ucapku terhenti melihat seseorang tidak asing di sana yang sedang menunggu dan juga di sana yang tengah aku cari
"itu mereka."ucapku kesal. Aku tidak lagi mempercepat langkah ku. Sekarang aku melangkah dengan santai dan mengubah ekspresi ku menjadi dingin.
Pov yuna end
"Yuna~ya"panggil eunha melambaikan tangannya
Yuna pun datang dengan santai di dekat mereka
"kau terlambat"celetus yerin melipat kedua tangannya di depan dada
Yuna memutar kedua bola matanya dengan malas "hanya 2 menit" sahutnya gampang sedangkan teman-temannya menggeleng kepala
"kau masih ingat kan tentang seminggu yang lalu. Atau kau sudah lupa" monolog Jungkook dengan tersenyum sinis
"aku tidak setua itu. Tentu saja aku mengingatnya, sepertinya kau tidak sabaran sekali."sahut yuna tertawa renyah,sedangkan Jungkook menautkan alisnya
"kau berusaha sekali untuk menang dariku. Tapi sayang sekali aku tidak akan membiarkannya" dan yuna terus melontarkan ucapan meremehkan
Jungkook berdiri tegak menatap yuna tajam ia melirik intens wajah yuna. Bibirnya pun terangkat tersenyum iblis dan matanya yang tajam menatap bola mata yuna. Meraka saling bertatapan tajam.
"kita lihat saja nanti" Jungkook langsung melesat melewati yuna menuju kelasnya
Yuna berbalik menatap punggung Jungkook pergi
"ck. jangan bermain curang " pekik yuna menatap Jungkook yang sudah duduk di bangku nya
Yuna baru ingat tentang berita itu. Tidak buang waktu ia menatap kedua sahabatnya yang tengah asik dengan teman pria mereka,taehyung dan jimin
"dengan asiknya mereka tertawa tanpa rasa bersalah sekali"gumam yuna sebal melihatnya
"apa saja yang kalian lakukan dalam seminggu ini. "tegas yuna membuat yang lain menatap dirinya bingung
"selama aku selalu di ruangan perpustakaan "sambung yuna mengetimidasi temannya
"ada apa. Kami selalu belajar dikelas tidak melakukan hal apa pun"jawab eunha ragu-ragu sekali melirik yerin
"benarkah"ucap yuna memincingkan matanya tidak percaya
"ne. Kami sendiri yang selalu bersama mereka saat jam istirahat setelah kau pergi ke ruangan perpustakaan" sekarang taehyung yang buka suara
"ahh pasti yuna menyadarinya. Mampus aku"batin yerin
"ini gara-gara yerin eonni. Seharusnya aku tidak ikut-ikut" sekarang eunha yang harus berhadapan dengan yuna
"yak.kenapa kalian diam saja. Pasti ada yang kalian sembunyikan"ucap yuna menatap kedua temannya yang terlihat menggaruk tungku nya
"begini yuna saat itu~"perkataan eunha terpotong dengan pekikan yerin
"yuna lihat di belakang mu"pekik yerin mengagetkan yuna. Dengan bodohnya yuna menoleh kebelakan
"wae. Tidak ada apa-apa" ia pun kembali berbalik. Tapi saat berbalik ia tidak melihat teman-temannya di hadapannya.
"yak"pekik yuna kesal. Tidak lama bel pun berbunyi dan saat itu pun yuna masuk ke dalam kelas memulai ujian nya
Love whisper kembali 😅setelah berapa lama tidak up 😂apa ada yang pada nunggu upnya 🤔gk. Pasti enggak yh 😑tidak apa 😁
Pada senang yh ada moment yukook red hair. Sya pun juga 😂
Selalu dukung yukook yh 😃walaupun tantangannya banyak 😊
Yang pada suka dengan cerita ini jangan lupa vote and comentnya 🌟gak maksajuga sih😅tpi semoga aja ada yg suka 😃
Follow ig@yukook041102
By nurwulan
Jum'at,29 juni 2018
Bạn đang đọc truyện trên: truyentop.pro